Jumat, 09 Mei 2014

Timnas U-19 Bakal Lakoni 15 Uji Coba Lagi


Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri mengatakan pemusatan latihan dan laga ujicoba ini mengacu pada program periodisasi yang fix performance bulan Oktober 2014.

Program latihan dan ujicoba ini sifatnya berkesinambungan. Strategi yang diterapkan dalam ujicoba itu merupakan hasil evaluasi dari laga sebelumnya.

"Evaluasi dari laga ini menjadi masukan untuk laga berikutnya," ujar Indra Sjafri, Rabu (7/5/2014).

Rencananya, timnas U-19 ini dijadwalkan bakal menggelar 35 ujicoba sebelum tampil di Piala Asia 2014. Dengan demikian, masih ada 15 laga ujicoba yang bakal dihadapi tim berjuluk Garuda Jaya itu.

"Pemusatan latihan ini mengacu pada periodesasi. Kalau dalam perjalanan ada turun-naik kualitas tim sangat memaklimi itu. Yang penting saya mensistem dengan program yang kita bikin, dan yakin berharap pemain mencapai fix performance di Oktober nanti. Jangan terlalu cepat," ujarnya.[TRIBUNNEWS.COM]

Jaga Kekompakan Tim, Indra Sjafri Jarang Gonta-Ganti Pemain


Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan pihaknya bukan tidak memberikan kesempatan bermain kepada pemain lainnya di laga uji coba.

Akan tetapi, sikap Indra yang terkesan irit dalam membongkar pasang pemain pada laga uji coba ini tujuannya agar pemain bisa kompak dan mendapatkan pengalaman bermain dengan tim berbeda.

"Pemain butuh pengalaman bermain dengan lawan yang memiliki pola berbeda. Bagaimana bermain dengan tim Timur Tengah, Uni Emirat Arab, Myanmar yang memiliki permainan ulet dengan kualitas pressing sangat bagus, dan dengan tim Australia," ujar Indra Sjafri.[TRIBUNNEWS.COM]

Bongkar Pasang Pemain di Timnas U-19 Sulitkan Ofisial


Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan terlalu sering bongkar pasang pemain membuat official kesulitan membangun formasi 11 pemain inti yang disiapkan menghadapi Piala Asia 2014 Myanmar Oktober mendatang.

"Tidak banyak bongkar pasang pemain karena kepingin hari ke hari lebih dekat even semakin memberikan pengalaman kepada pemain. Kalau setiap ujicoba gonta-ganti membuat pelatih tidak dapat pemain 11 di Myanmar nanti," ujar Indra Sjafri usai laga kedua International Friendly Match di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2014).[TRIBUNNEWS.COM]

Indra Sjafri Siap Lakukan Pembenahan di Timnas U-19






Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan pihaknya akan melakukan pembenahan timnya dari hasil evaluasi dua laga ini.

Hasil evaluasi ini nantinya akan disampaikan kepada pemain untuk menghadapi laga ujicoba berikutnya.

"Kami akan melakukan pembenahan dari hasil ujicoba ini. Evaluasi ini tujuannya agar laga ujicoba berikutnya lebih baik lagi," ujar Indra Sjafri.[TRIBUNNEWS.COM]

Kamis, 08 Mei 2014

Indra Sjafri, kembali memanggil dua pemain



Indra Sjafri, kembali memanggil dua pemain untuk mengikuti pelatnas, usai melakukan dua kali uji coba melawan Myanmar U-19. Dua pemain yang dipanggil itu adalah Mariando Djonak Uropmabin dan Dicky Yusron Afafa.

Sebenarnya, Mariando maupun Dicky adalah bukanlah pemain yang benar-benar baru dipanggil Indra. Mariando merupakan salah satu pemain yang membawa timnas U-18 menjadi juara di ajang HKFA Youth Invitation Tournament 2013 di Hong Kong.

Bahkan, pemain asal Papua itu dinobatkan menjadi pemain terbaik di turnamen itu.Namun ketika timnas U-19 menggelar persiapan untuk Piala AFF U-19 2013 lalu. Mariando terpaksa dipulangkan Indra lantaran terserang penyakit hepatitis B.

Sementara Dicky yang berposisi sebagai kiper pernah mengikuti pelatnas tahap pertama untuk Piala Asia U-19 2014 di Batu, akhir tahun lalu. Tapi, karena cedera yang dibekapnya ketika itu, membuat kiper Persib U-21 tersebut harus dipulangkan lebih cepat.

Namun, setelah dinyatakan sehat keduanya kembali dipersilakan untuk mengikuti pelatnas lagi. Kedua pemain itu dipastikan sudah mulai bergabung dengan skuat Garuda Jaya.

Indra Sjafri Akan Tambah Pemahaman Pemain Timnas Indonesia U-19 Terhadap Peraturan Pertandingan

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengungkapkan rencana ke depannya usai menelan kekalahan 1-2 dari tim nasional U19 Myanmar pada laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (7/5/2014). Mendatang Indra akan menambah pemahaman para pemain terhadap peraturan pertandingan.

Indonesia harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-49. Ichsan Kurniawan mendapat dua kartu kuning karena dianggap terlalu lama meninggalkan lapangan ketika hendak digantikan Zulfiandi.

Myanmar juga harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-66. Nan Wai Min mendapat kartu merah langsung akibat melanggar Ilham Udin Armayin. Ilham sempat terprovokasi akibat pelanggaran itu.

"Kartu merah yang kami peroleh tadi bisa jadi pelajaran. Kita sudah kasih tahu bahwa hal seperti ini tidak diperbolehkan. Kita juga sudah teriak-teriak dari tepi lapangan agar dia berjalan cepat," ungkap Indra pascapertandingan.

Bagi Indonesia, kartu merah yang diterima Ichsan merupakan kartu merah kedua yang mereka terima dari dua pertandingan melawan Myanmar. Pada laga pertama Hansamu Yama mendapat kartu merah setelah menerima kartu kuning kedua akibat melanggar pemain Myanmar.

"Nanti akan ada program mengenai peraturan permainan. Hari ini wasit memimpin secara bagus," tutur Indra.[TRIBUNNEWS.COM]

Kurniawan: Jangan Beri Timnas U-19 Ekspektasi Berlebih

Performa menawan tim nasional (timnas) Indonesia U-19 sejak menjuarai Piala AFF U-19 2014, membuat banyak pihak memberi pujian kepada tim asuhan pelatih Indra Sjafri ini. Bahkan banyak pihak sangat berharap, tim ini menjadi timnas masa depan, menggantikan para seniornya yang hingga saat ini masih belum bisa memberikan gelar yang bisa memuaskan rakyat Indonesia.

Salah satu legenda hidup sepak bola nasional, Kurniawan Dwi Yulianto menilai, para pemain timnas U-19 memang sedang dalam puncak performanya. Meski demikian, ia berharap agar seluruh lapisan masyarakat Indonesia tidak membebani timnas U-19 dengan harapan berlebih.

"Performa mereka sedang bagus. Biarkan mereka bermain, dan jangan beri ekspektasi berlebih karena mereka masih terlalu muda. Jangan sampai mereka terbebani," kata mantan pemain timnas Primavera ini kepada GATRAnews, beberapa waktu lalu.

Timnas U-19, menurutnya, merupakan harapan bangsa Indonesia untuk meraih gelar bergengsi, setidaknya di level junior agar mampu memantik timnas usia di bawahnya.

"Ke depannya, timnas U-19 harus punya back up mulai di level U-10 dan seterusnya. Ini tugas para petinggi sepak bola tanah air untuk terus membina bibit-bibit muda sepak bola yang masih banyak bertebaran di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.