Jumat, 09 Mei 2014

Timnas U-19 Bakal Lakoni 15 Uji Coba Lagi


Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri mengatakan pemusatan latihan dan laga ujicoba ini mengacu pada program periodisasi yang fix performance bulan Oktober 2014.

Program latihan dan ujicoba ini sifatnya berkesinambungan. Strategi yang diterapkan dalam ujicoba itu merupakan hasil evaluasi dari laga sebelumnya.

"Evaluasi dari laga ini menjadi masukan untuk laga berikutnya," ujar Indra Sjafri, Rabu (7/5/2014).

Rencananya, timnas U-19 ini dijadwalkan bakal menggelar 35 ujicoba sebelum tampil di Piala Asia 2014. Dengan demikian, masih ada 15 laga ujicoba yang bakal dihadapi tim berjuluk Garuda Jaya itu.

"Pemusatan latihan ini mengacu pada periodesasi. Kalau dalam perjalanan ada turun-naik kualitas tim sangat memaklimi itu. Yang penting saya mensistem dengan program yang kita bikin, dan yakin berharap pemain mencapai fix performance di Oktober nanti. Jangan terlalu cepat," ujarnya.[TRIBUNNEWS.COM]

Jaga Kekompakan Tim, Indra Sjafri Jarang Gonta-Ganti Pemain


Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan pihaknya bukan tidak memberikan kesempatan bermain kepada pemain lainnya di laga uji coba.

Akan tetapi, sikap Indra yang terkesan irit dalam membongkar pasang pemain pada laga uji coba ini tujuannya agar pemain bisa kompak dan mendapatkan pengalaman bermain dengan tim berbeda.

"Pemain butuh pengalaman bermain dengan lawan yang memiliki pola berbeda. Bagaimana bermain dengan tim Timur Tengah, Uni Emirat Arab, Myanmar yang memiliki permainan ulet dengan kualitas pressing sangat bagus, dan dengan tim Australia," ujar Indra Sjafri.[TRIBUNNEWS.COM]

Bongkar Pasang Pemain di Timnas U-19 Sulitkan Ofisial


Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan terlalu sering bongkar pasang pemain membuat official kesulitan membangun formasi 11 pemain inti yang disiapkan menghadapi Piala Asia 2014 Myanmar Oktober mendatang.

"Tidak banyak bongkar pasang pemain karena kepingin hari ke hari lebih dekat even semakin memberikan pengalaman kepada pemain. Kalau setiap ujicoba gonta-ganti membuat pelatih tidak dapat pemain 11 di Myanmar nanti," ujar Indra Sjafri usai laga kedua International Friendly Match di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2014).[TRIBUNNEWS.COM]

Indra Sjafri Siap Lakukan Pembenahan di Timnas U-19






Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan pihaknya akan melakukan pembenahan timnya dari hasil evaluasi dua laga ini.

Hasil evaluasi ini nantinya akan disampaikan kepada pemain untuk menghadapi laga ujicoba berikutnya.

"Kami akan melakukan pembenahan dari hasil ujicoba ini. Evaluasi ini tujuannya agar laga ujicoba berikutnya lebih baik lagi," ujar Indra Sjafri.[TRIBUNNEWS.COM]

Kamis, 08 Mei 2014

Indra Sjafri, kembali memanggil dua pemain



Indra Sjafri, kembali memanggil dua pemain untuk mengikuti pelatnas, usai melakukan dua kali uji coba melawan Myanmar U-19. Dua pemain yang dipanggil itu adalah Mariando Djonak Uropmabin dan Dicky Yusron Afafa.

Sebenarnya, Mariando maupun Dicky adalah bukanlah pemain yang benar-benar baru dipanggil Indra. Mariando merupakan salah satu pemain yang membawa timnas U-18 menjadi juara di ajang HKFA Youth Invitation Tournament 2013 di Hong Kong.

Bahkan, pemain asal Papua itu dinobatkan menjadi pemain terbaik di turnamen itu.Namun ketika timnas U-19 menggelar persiapan untuk Piala AFF U-19 2013 lalu. Mariando terpaksa dipulangkan Indra lantaran terserang penyakit hepatitis B.

Sementara Dicky yang berposisi sebagai kiper pernah mengikuti pelatnas tahap pertama untuk Piala Asia U-19 2014 di Batu, akhir tahun lalu. Tapi, karena cedera yang dibekapnya ketika itu, membuat kiper Persib U-21 tersebut harus dipulangkan lebih cepat.

Namun, setelah dinyatakan sehat keduanya kembali dipersilakan untuk mengikuti pelatnas lagi. Kedua pemain itu dipastikan sudah mulai bergabung dengan skuat Garuda Jaya.

Indra Sjafri Akan Tambah Pemahaman Pemain Timnas Indonesia U-19 Terhadap Peraturan Pertandingan

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengungkapkan rencana ke depannya usai menelan kekalahan 1-2 dari tim nasional U19 Myanmar pada laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (7/5/2014). Mendatang Indra akan menambah pemahaman para pemain terhadap peraturan pertandingan.

Indonesia harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-49. Ichsan Kurniawan mendapat dua kartu kuning karena dianggap terlalu lama meninggalkan lapangan ketika hendak digantikan Zulfiandi.

Myanmar juga harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-66. Nan Wai Min mendapat kartu merah langsung akibat melanggar Ilham Udin Armayin. Ilham sempat terprovokasi akibat pelanggaran itu.

"Kartu merah yang kami peroleh tadi bisa jadi pelajaran. Kita sudah kasih tahu bahwa hal seperti ini tidak diperbolehkan. Kita juga sudah teriak-teriak dari tepi lapangan agar dia berjalan cepat," ungkap Indra pascapertandingan.

Bagi Indonesia, kartu merah yang diterima Ichsan merupakan kartu merah kedua yang mereka terima dari dua pertandingan melawan Myanmar. Pada laga pertama Hansamu Yama mendapat kartu merah setelah menerima kartu kuning kedua akibat melanggar pemain Myanmar.

"Nanti akan ada program mengenai peraturan permainan. Hari ini wasit memimpin secara bagus," tutur Indra.[TRIBUNNEWS.COM]

Kurniawan: Jangan Beri Timnas U-19 Ekspektasi Berlebih

Performa menawan tim nasional (timnas) Indonesia U-19 sejak menjuarai Piala AFF U-19 2014, membuat banyak pihak memberi pujian kepada tim asuhan pelatih Indra Sjafri ini. Bahkan banyak pihak sangat berharap, tim ini menjadi timnas masa depan, menggantikan para seniornya yang hingga saat ini masih belum bisa memberikan gelar yang bisa memuaskan rakyat Indonesia.

Salah satu legenda hidup sepak bola nasional, Kurniawan Dwi Yulianto menilai, para pemain timnas U-19 memang sedang dalam puncak performanya. Meski demikian, ia berharap agar seluruh lapisan masyarakat Indonesia tidak membebani timnas U-19 dengan harapan berlebih.

"Performa mereka sedang bagus. Biarkan mereka bermain, dan jangan beri ekspektasi berlebih karena mereka masih terlalu muda. Jangan sampai mereka terbebani," kata mantan pemain timnas Primavera ini kepada GATRAnews, beberapa waktu lalu.

Timnas U-19, menurutnya, merupakan harapan bangsa Indonesia untuk meraih gelar bergengsi, setidaknya di level junior agar mampu memantik timnas usia di bawahnya.

"Ke depannya, timnas U-19 harus punya back up mulai di level U-10 dan seterusnya. Ini tugas para petinggi sepak bola tanah air untuk terus membina bibit-bibit muda sepak bola yang masih banyak bertebaran di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Hal Ini Belum Dilakukan Indra untuk Timnas U-19

Indra Sjafri mengakui kalau ada satu hal yang belum dilakukannya untuk Timnas Indonesia U-19. Apa itu?

Garuda Muda harus menelan kekalahan 1-2 saat menjamu Timnas Myanmar U-19 di laga kedua uji coba yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (7/5/2014) malam WIB.

Di laga tersebut, Garuda Muda sempat unggul terlebih dahulu pada menit ke-45 melalui Putu Gede. Namun di dua menit terakhir, Myanmar berhasil mencetak dua gol balasan melalui Aung Thu dan Nanda Kyaw.

Pada menit ke-49, Timnas U-19 sempat bermain dengan sepuluh pemain setelah Ichsan Kurniawan mendapat kartu kuning. Indra pun mengakui kalau dirinya belum menyiapkan antisipasi jika Garuda Muda bermain dengan sepuluh orang.

"Ya, kami (tim pelatih) belum menyiapkan antisipasi untuk bermain dengan sepuluh orang. Kami harus mencari pemain yang diandalkan lawan saat tim ini bermain dengan sepuluh main," ucap Indra setelah pertandingan.

Pada laga tersebut, ketika Timnas U-19 bermain dengan sepuluh pemain, Indra menarik Maldini Pali di menit ke-51. Pelatih berusia 51 tahun itu pun memasukkan Zulfiandi.

"Tadi saya tarik satu pemain menyerang dan memasukkan gelandang. Saya melakukan itu agar lini tengah tidak kosong," Indra mengakhiri ucapannya.[INILAHOM]

Myanmar Tak Punya Pemain Seperti Evan & Maldini


Pelatih Timnas Myanmar U-19, Gerd Friedrich Horst memuji dua pemain timnas Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono dan Maldini Pali.

Hal itu diungkapkan Gerd Horst setelah The White Angels (sebutan Myanmar) menang 2-1 atas tim besutan Indra Sjafri dalam laga uji coba kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (7/5/2014).

Di laga tersebut, Garuda Muda sempat unggul terlebih dahulu pada menit ke-45 melalui Putu Gede. Namun di dua menit terakhir, Myanmar berhasil mencetak dua gol balasan melalui Aung Thu dan Nanda Kyaw.

Meski meraih kemenangan atas Garuda Muda, Gerd Horst memuji penampilan timnas U-19 yang tampil ngotot di sepanjang pertandingan.

"Indonesia bagus di babak pertama. Kami terkejut kebobolan pada menit ke-45. Mereka punya individu yang lebih bagus, Evan Dimas dan Maldini. Kami tidak memiliki pemain seperti itu," ucap Gerd Horst usai pertandingan.

Pria berkebangsaan Jerman itu pun tampak sangat puas setelah Nanda Kyaw cs meraih kemenangan di laga uji coba kedua. Dua haris sebelumnya, Myanmar bermain imbang 1-1 melawan Garuda Muda.

"Tim pertama atau kedua, Indonesia sama bagusnya. Tapi, pertahanan kami bagus kali ini dan saya mengapresiasinya," dia mengakhiri.[INILAHCOM]

Selasa, 06 Mei 2014

Djohar Kritisi Permainan Timnas U-19


Kurang gregetnya penampilan Timnas Indonesia U-19 kala ditahan imbang Myanmar U-19, Senin (05/05), tak lepas dari pengamatan Djohar Arifin. Ketua Umum PSSI ini menilai ada beberapa kelemahan dalam penampilan anak asuh Indra Sjafri tersebut.

Dalam laga uji coba di Gelora Bung Karno, Evan Dimas cs harus berbagi angka 1-1 dengan Myanmar. Djohar pun menilai skuat Garuda Jaya masih perlu memperbaiki beberapa kekurangan.

"Masih ada beberapa kekurangan dalam penampilan mereka, terutama organisasi pertahanan, penyerangan, penguasaan bola dan pada emosi mereka," ujar Djohar pada Bola.net.

"Selain itu, yang nampak mencolok, pertahanan kita harus
diperkokoh. Penyelesaian akhir harus dibenahi agar bisa memanfaatkan peluang jadi gol," sambungnya.

Dalam laga tersebut, skuat Garuda Jaya unggul lebih dahulu melalui Muchlis Hadi Ning, kala laga baru berjalan empat menit. Menit ke-8 giliran Myanmar mencetak gol ke gawang Ravi Murdianto lewat Aung Thu.

Dalam pertandingan ini, Skuat Garuda Jaya harus mengakhiri laga dengan sepuluh orang. Hansamu Yama Pranata harus meninggalkan lapangan lebih awal karena mendapat dua kartu kuning. Sesuai rencana, kedua tim bakal kembali melakoni laga Rabu (07/05) di tempat yang sama.[Bola.net]

Myanmar Minta Maaf Tak Sengaja Buat Keributan dengan Timnas U-19



Pelatih Myanmar U-19, Gerd Friedrich Horst, menyayangkan insiden yang terjadi di akhir pertandingan Timnas U-19 kontra Myanmar U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (5/5) malam. Ia juga meminta maaf atas keributan yang terjadi antar pemain.

"Itu bukan taktik kami dan kami tidak bermaksud berpura-pura kesakitan," jelas Horst. "Pemain kami banyak yang terjatuh karena postur mereka kecil."

"Kami juga menyayangkan kejadian di akhir pertandingan," lanjut Horst. "Kami juga meminta maaf atas keributan yang terjadi di penghujung laga."

Dalam laga yang berakhir 1-1 tersebut, pemain Timnas U-19 memang dibuat frustasi oleh aksi pemain Myanmar yang begitu mudah kesakitan ketika dilanggar. Alhasil, tempo permainan Evan Dimas cs pun menjadi tidak berkembang.

Puncaknya, pada penghujung laga, Hansamu Yama terpancing emosi ketika ia mencoba menarik pemain Myanmar yang terjatuh di depan kotak penalti. Hansamu pun dihadiahi kartu merah oleh wasit.

Sementara itu, pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, menyayangkan kartu merah yang diterima Hansamu. Menurutnya, sebagai pemimpin di lini pertahanan, Hansamu justru mudah terpancing emosinya.

"Terus terang organisasi pertahanan anak-anak sangat jelek," tandas Indra. "Hansamu yang diharapkan menjadi leader justru terpancing untuk maju dan emosinya juga ikut terpancing."[WowKeren.com]

Indra akui dapat pengalaman berharga dari Myanmar


Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri mengakui jika anak asuhnya mendapatkan pengalaman berharga dari Myanmar yang menjadi lawan pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin.

Pada pertandingan yang disaksikan sekitar 30.000 penonton itu Timnas Garuda Jaya hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Myanmar. Hasil ini berbeda dengan hasil uji coba sebelumnya yang cenderung meraih kemenangan.

"Mereka sukses menahan kita. Kami dapat pengalaman yang lain. Beda dari tim sebelum-sebelumnya," kata Indra Sjafri usai pertandingan.

Menurut dia, pada pertandingan uji coba setelah Tur Timur Tengah, pemain Myanmar memperagakan permainan yang berbeda. Bahkan, mampu mematikan pergerakan pemain kunci Indonesia, seperti Evan Dimas dan Maldini Pali.

Selain itu, Myanmar juga sukses memancing emosi pemain Indonesia sehingga berdampak pada konsentrasi pemain. Pemain bermain kurang tenang sehingga kondisi tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik oleh pemain lawan.

"Konsentrasi hilang dan membuat permainan menjadi stagnan. Pemain bahkan terpancing dengan provokasi yang dilakukan lawan. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi," katanya.

Meski hanya bermain imbang, Indra Sjafri mengaku tidak kecewa. Banyak pengalaman berharga yang didapat sehingga bisa diaplikasikan saat pertandingan Piala AFF 2014 di Myanmar, Oktober nanti.

"Jika menemui lawan dengan karakter yang sama, kami akan tahu cara mengatasinya. Evan Dimas kami harapkan bisa belajar dengan pertandingan tadi," katanya menegaskan.

Setelah pertandingan ini, kata dia, pihaknya akan segera melakukan evaluasi dan selanjutnya akan diaplikasikan pada pertandingan kedua melawan Myanmar di tempat yang sama, Rabu (7/5).

Pada pertandingan kedua melawan Myanmar, Indra Sjafri mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan tim terbaik. Hal ini dilakukan agar kelemahan yang terjadi pada pertandingan kedua bisa teratasi.[ANTARA News]

Timnas U-19 Indonesia bisa samai Jepang


Pelatih Tim Nasional Sepak Bola Myanmar U-19, Gerd Friedrich Horst, menilai permainan Timnas Indonesia U-19 bisa menyamai level permainan yang dimiliki Jepang.

"Indonesia bisa menyamai level permainan Jepang, apabila mereka diberikan jam terbang dan pengalaman yang lebih banyak," kata Horst dalam konferensi pers selepas laga persahabatan melawan Indonesia yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Senin.

Meski berpendapat demikian, Horst mengaku Indonesia memiliki pola permainan yang berbeda dengan Jepang.

Sebagai catatan, tim asuhan Horst sempat menjungkalkan Jepang U-19 1-0 pada gelaran uji coba internasional Turnamen Youth Training Center di Yangoon, Myanmar, 10 April 2014 lalu.

Menurut Horst, Jepang memiliki tipe permainan yang lebih mengandalkan kecepatan, sedangkan Indonesia menampilkan permainan sepak bola yang lebih keras dan mengandalkan fisik.

Permainan keras tersebut, menurut Horst, sangat terlihat dalam laga persahabatan antara kedua tim, meskipun ia menilai hal itu menjadi pelajaran baru bagi anak-anak asuhannya.

"Mereka bermain lebih keras. Saya bukannya mengeluh, justru itu membuat para pemain kami lebih paham bagaimana menghadapi permainan keras semacam itu, terutama dalam urusan kontak badan," katanya.

Laga persahabatan antara Timnas Indonesia U-19 dan Myanmar U-19 berakhir imbang 1-1 dengan masing-masing gol dicetak oleh Muchlis Hadi Ning Syaifulloh untuk Indonesia di menit ke-4 dan Myanmar membalas lewat Aung Thu pada menit ke-8.[ANTARA News]

Selain Emosi, Ini Soroton Indra Sjafri Untuk Timnas U-19


Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, menyoroti organisasi permainan yang dijalankan Evan Dimas cs ketika menjajal Myanmar di Gelora Bung Karno, Senin (5/5) malam.

Indra menyebut pertahanan Garuda Jaya tidak terorganisir dengan baik. Hasilnya, tim lawan pun mampu mencetak gol balasan melalui Yan Naing Oo.

"Bisa dibilang, organisasi pertahanan Timnas U-19 sangat jelek pada malam ini. Bahkan, Hansamu yang merupakan pemimpin di lini pertahanan, terpancing emosinya. Masalah kami di pertandingan malam ini, yakni mudah terpancing emosi. Apa yang kami inginkan di laga ini tidak tercapai secara keseluruhan," terangnya.

"InsyaAllah di pertandingan kedua, kami akan bermain lebih baik lagi melawan mereka," imbuhnya.

Indra sebenarnya sangat berharap jika anak asuhnya mampu bermain cepat dan melakukan terobosan mendatar. Kemudian, melakukan penguasaan bola seperti laga-laga sebelumnya. Dengan begitu, peluang tim lawan untuk menyerang semakin tereduksi.

Lebih jauh diharapkannya, para pemain bisa meminimalisir permainan umpan-umpan lambung saat menyerang.

"Uji coba adalah kesempatan bagi kami mencari alternatif permainan untuk berlaga di putaran final Piala Asia nanti. Karena pemain Myanmar punya postur yang sama dengan kita. Bola-bola lambung sesekali patut dicoba," imbuh Indra Sjafri.

"Kini, kami tetap fokus pada program sesuai dengan periodisasi latihan yang telah dirancang. Sebab, sudah masuk tahap kedua atau fase spesifik. Para pemain terus dimatangkan seputar pemahaman taktik dan strategi secara umum. Selain itu, juga untuk mencari komposisi pemain yang paling pas," pungkasnya.[BOLA.NET]

Myanmar Bandingkan Timnas U-19 dengan Jepang

Timnas U-19 dipaksa bermain imbang saat melawan Myanmar dengan skor 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (5/5) malam. Saat konferensi pers, pelatih timnas U-19 Myanmar Gerd Zeise sempat mengungkapkan timnas U-19 adalah tim yang tangguh.

Ketika ditanya wartawan, pelatih asal Jerman ini pun mengungkapkan, kemampuan timnas U-19 tak jauh dari ketangguhan para pemain Jepang. Bedanya, para pemain timnas U-19 Jepang bermain lebih cepat ketimbang Evan Dimas dan kawan-kawan. "Indonesia dekat dengan Jepang meski Jepang lebih cepat,"ujarnya.

Timnas Myanmar memang sempat memenangkan pertandingan melawan Jepang saat uji coba persiapan Piala AFC pada 15 April 2014 lalu. Ketika itu, Myanmar berhasil mencetak gol semata wayang lewat kaki Mg Mg Soe pada menit ke-21.

Zeise mengungkapkan, kemenangan Myanmar saat itu karena mampu menghadirkan sejumlah elemen untuk menangkal permainan cepat Jepang. Sementara saat melawan Indonesia, Zeise menyebut jika gaya permainan Garuda Jaya berbeda. "Indonesia bermain dengan banyak bola,"ujarnya.

Dia pun mengaku harus mematikan pergerakan Evan Dimas dan Maldini Pali untuk mengunci permainan Indonesia. "Dimana Maldini, saya tidak lihat Maldini,"jelasnya. Zeise mengungkapkan, permainan timnas U-19 akan bisa berkembang seiring dengan bertambahnya jam terbang pasukan Indra Sjafri.[REPUBLIKA.CO.ID]

Ini Penyebab Timnas U-19 Tampil Buruk Lawan Myanmar



Timnas Indonesia U-19 hanya bermain imbang 1-1 dengan Myanmar dalam uji coba di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (5/4) malam. Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri menyebut sejumlah alasan yang membuat timnya tampil buruk. Salah satunya adalah dimatikannya pergerakan sang kapten Evan Dimas oleh barisan pertahanan Myanmar.

"Kemanapun Evan Dimas berlari ia ditempel, diitambah Zulfiandi tak bisa mobile. Dengan masuknya Paulo (Sitanggang-red) sedikit mau mobile dan bergerak. Saya rasa Evan mendapat pengalaman berharga. Bagaimana dia bergerak untuk mendukung (striker) akan kita perbaiki," kata Indra dilansir situs Ligaindonesia.co.id.

"Kalau ketemu lawan seperti ini, bukan Evan yang kita keluarkan tapi Zulfiandi. Ini akan kami catat. Kalau kita main dengan itu-itu terus, kita dikritisi mudah terbaca. Kita mau main dengan cara lain, tapi Evan dimatikan lawan, sehingga tak bisa bergerak. Ini sangat bermanfaat bagi kita," tambah Indra.

Indra juga mengatakan organisasi pertahanan Timnas U-19 sangat jelek. "Hansamu (Yama-red) jadi leader terpancing untuk ikut naik, sementara psikis terpancing emosi pemain lainnya. Paling sulit membina muda seperti mereka, kalau konsisten sulit, karena labil, tapi kami berupaya itu. Tetap konsisten itu yang kami jaga. Ini juga proses menuju Piala U-20, jangan pesimistis. Pada pertandingan kedua, Insya Allah akan lebih baik," ujar Indra.[REPUBLIKA.CO.ID]

Senin, 05 Mei 2014

Indra Sjafri Fokus Benahi Lini Pertahanan


Pelatih tim nasional U-19, Indra Sjafri mengaku tak ingin fokus mereka terbagi pada lawan di Piala Asia U-19 nanti.

Di turnamen itu, Indonesia akan bertarung di Grup B menghadapi Australia, Uzbekistan, dan Uni Emirat Arab. Soal calon lawan ini, Indra mengatakan, biar lawan yang melihat Indonesia, bukan Indonesia yang melihat lawan.

”Kami ingin energi terfokus pada kekuatan sendiri," katanya.
Timnas U-19 sendiri menghadapi lawan berat, terutama Australia dan Uzbekistan yang punya postur tubuh menjulang. Untuk itu, Indra Sjafri akan fokus membenahi lini paling rentan mereka selama ini, lini pertahanan.

"Perhatian saya di lini belakang yang masih riskan. Selama ini kami tertolong dengan penguasaan bola yang lebih bagus. Saat kalah dari Oman, tingkat kesalahan kami 23 persen,” kata Indra.[TRIBUNNEWS.COM]

Ravi Murdianto Masih Merinding Injak Rumput SUGBK


Kiper Timnas Indonesia U-19, Ravi Murdianto masih merinding ketika menginjakkan kakinya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Menurutnya, stadion terbesar di Indonesia itu sangat berarti bagi skuad Garuda Muda.

Remaja berusia 19 tahun tersebut teringat momen bersejarah disepanjang karirnya ketika dia meloloskan Garuda Muda ke putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung di Myanmar pada tanggal 9 hingga 23 Oktober 2014. Laga itu bergulir di SUGBK.

Kepastian Timnas U-19 lolos ke Myanmar setelah di laga pamungkas berhasil mengalahkan juara bertahan Piala Asia U-19, Korea Selatan (Korsel), bulan Oktober 2013. Ketika itu, tim besutan Indra Sjafri menang 3-2 atas Korsel. Tiga gol kemenangan Garuda Muda dicetak oleh Evan Dimas Darmono.

"Dua hari lalu, waktu latihan malam untuk pertama kalinya di tahun 2014 saya menginjakkan kaki di SUGBK. Rasanya seperti kami ingin bertanding melawan Korsel," ucap Ravi saat ditemui di Hotel Sultan.

"Beneran, saya masih merinding deh. Atmosfer SUGBK sungguh berbeda," sambung kiper asal Grobogan, Jawa Tengah tersebut.

Nanti malam atau Senin (5/5/2014), Timnas U-19 akan menjamu Myanmar dalam laga uji coba di SUGBK. Ravi pun berharap masyarakat Indonesia membanjiri SUGBK.

"Saya berharap suporter memadati stadion supaya kami bermain lebih semangat. Semoga suporter di SUGBK bisa seramai saat kami melawan Korsel. Saya ingin pertandingan besok bisa menghibur masyarakat Indonesia," dia mengakhiri.[INILAHCOM]

Timnas Indonesia U-19 Lebih Kuat dari Myanmar

Bek Timnas Myanmar U-19, Nanda Kyaw mengatakan kalau timnya kalah kualitas dari skuad Timnas Indonesia U-19. Namun dia berjanji akan membalas kekalahan di Sidoarjo.

Myanmar merupakan salah satu tim yang dikalahkan Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan di Piala AFF U-19 di Sidoarjo, bulan September 2013. Di babak penyisihan grup the White Angels (sebutan Myanmar) kalah 2-1 dari Timnas U-19.

"Di Piala AFF U-19, Indonesia merupakan tim kuat. Penyebab kekalahan kami salah satunya disebabkan oleh dukungan suporter mereka. Akibat suara keras yang diteriakkan suporter, kami tidak bisa mendengarkan instruksi pelatih," ucap Nanda Kyaw.

Meski demikian, dia mengatakan kalau tim besutan Gerd Friedrich Horst sudah mengalami perubahan yang sangat drastis. Nanda Kyaw pun optimistis bisa membalas kekalahan di Sidoarjo.

"Tapi, saya percaya. Tim kami telah mengalami progres bagus," ucapnya dengan singkat.[INILAHCOM]

Myanmar Bakal Rotasi Pemain Hadapi Timnas U-19

Tim nasional Myanmar U-19 membawa sebanyak 23 pemain guna menantang Timnas Indonesia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (5/5) malam.

Pelatih tim nasional Myanmar U-19, Gred Friedrich Horst, menjanjikan bakal permainan apik. Itu karena pihaknya membawa pemain-pemain terbaik.

Para pemain tersebut, dilanjutkannya, sebelumnya sudah beradu keboleh dengan Jepang U-19. Hasilnya, Myanmar menang 1-0 di Yangon, pada 10 April lalu. Selain itu, Myanmar merupakan tuan rumah ajang Piala Asia U-19 yang berlangsung Oktober 2014.

"Namun, ada dua pemain yang saya turunkan lawan Jepang, tapi tidak dibawa kesini. Nantinya. Saya akan melakukan rotasi pemain, karena harus bermain di dua pertandingan," ungkapnya.

Nantinya, uji coba tersebut memang bakal berlangsung sebanyak dua kali. Laga kedua, tersaji di stadion yang sama pada Rabu (7/5) malam.

"Kami tidak ingin kalah dari Indonesia dan siap berusaha keras. Saya melihat Indonesia sebagai sebuah tim, tidak melihat individu-individu pemain," imbuh Gred Friedrich Horst.

Lebih jauh dikatakannya lagi, sudah mengetahui kekuatan Timnas Indonesia U-19. Itu karena kedua negara pernah berhadapan di Piala AFF U-19 di Jawa Timur pada 2013. Tim Myanmar U-19, mengalami kekalahan dengan skor 1-2 dalam babak penyisihan Grup B.

"Ketika itu, suporter memberikan dukungan kepada tim tuan rumah. Sehingga apa yang diinstruksikan pelatih dari pinggir lapangan tidak terdengar. Saat itu, Indonesia lebih kuat," kata pemain bertahan Myanmar, Nanda Kyaw, mengenang laga tersebut.

Dilanjutkannya, Myanmar memiliki kekuatan yang sama seperti Timnas Indonesia U-19. Sehingga, merasa tidak gentar menjalani laga uji coba. Bahkan, memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan.

"Yang membedakan, lawan kami (Indonesia) tampil lebih termotivasi meraih kemenangan karena didukung suporternya," pungkasnya.[Bola.net]

Laga Perdana Timnas U-19 Lawan Myanmar Dijaga Sekitar 2000 Keamanan


Sekitar 2000 petugas keamanan bakal menjaga laga antara Timnas Indonesia U-19 melawan Myanmar, di SUGBK, Jakarta, Senin (05/5) malam. Hal tersebut, diungkapkan Asep Saputra, media officer PSSI.

Dilanjutkannya, laga kedua tim nantinya tidak hanya digelar satu kali. Melainkan, sebanyak dua kali. Laga kedua, tetap berlangsung di stadion yang sama, Rabu (07/5) dengan tenaga keamanan yang lebih sedikit.

Di pertemuan kedua jumlah tenaga keamanan tidak mencapai 1000 orang. Pasalnya, pertandingan kedua hanya disaksikan tamu undangan dan siswa-siswa dari sekolah sepak bola (SSB).

"Pada pertemuan kedua, Indonesia memakai seragam putih-hijau-putih. Sedangkan, Myanmar merah-merah-merah. Hanya ada 300 personil keamanan," tuturnya.

Bagi kedua negara, ajang tersebut sebagai salah satu persiapan tampil di Piala Asia 2014. Di ajang tersebut, Myanmar akan bertindak sebagai tuan rumah. Skuat arahan Gerd Zeise tersebut, diharapkan tampil hingga empat besar Piala Asia U-19.

Guna merealisasikan target, Federasi Sepakbola Myanmar mengirimkan Myanmar U-19 ke kompetisi MNL-2 (setara dengan Divisi Utama di Indonesia) bertanding dengan sembilan klub lainnya. Hingga putaran pertama, Mao Mao Seung dan kawan-kawan mampu bertengger di posisi ketiga.

Jelang menjalani dua laga uji coba di Indonesia, Myanmar U-19 dikalahkan Rakine United FC dalam lanjutan MNL-2 dengan skor 7-1. Gol Rakine disumbangkan oleh Min Ko, Phyo Wai, hattrick Myint Naing dan brace Pyay Moe. Myanmar mampu memperkecil kekalahan lewat gol bunuh diri Min Ko Thu pada menit ke-57.[Bola.net]

Indra Sjafri: Jangan Remehkan Timnas U-19


Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri menyayangkan masih ada suara-suara sumbang yang menyepelekan tim asuhannya. Ia mengatakan, apabila suporter memberikan dukungan penuh, maka itu dapat menjadi motivasi lebih bagi skuat Garuda Jaya.

"Saya masih mendengar suara-suara miring yang menyepelekan Timnas," kata Indra dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (4/5/2014). "Seharusnya kami didukung agar terus mendapatkan hasil yang positif."

"Padahal kami sudah menjuarai Piala AFF (2013), masih saja ada yang menyepelekan. Kata mereka, itu kan bermain di kandang sendiri," tambah Indra.

Usai Piala AFF, Evan Dimas dan kawan-kawan kembali menunjukkan hasil positif pada kualifikasi Piala Asia U-19, Oktober 2013 lalu. Mereka menang 3-2 atas tim kuat Korea Selatan di laga pamungkas. "Saat menang dengan Korea ada yang bilang, ah itu kan bermain saat lapangan hujan, makannya Indonesia lebih beruntung," tuturnya.

Catatan positif kembali dibuat Timnas U-19 saat menjalani tur lokal maupun internasional. Di Tur Nusantara, skuat Garuda Jaya tidak pernah mengalami kekalahan. Sementara saat Tur Timur Tengah, dari lima laga Indonesia hanya kalah sekali, yakni dari Oman.

"Anak-anak sudah berhasil bermain baik saat menghadapi lawan-lawan yang berusia lebih tua di Tur Nusantara, tapi masih saja ada yang tak yakin dengan kami. Mereka bilang, ah itu kan lawan tim lokal," ucap Indra. "Saat ini hal yang paling sulit sebenarnya adalah meyakinkan masyarakat untuk percaya pada kemampuan Timnas U-19."

Timnas U-19 memang tengah dipersiapkan untuk Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang. Skuat Garuda Jaya diberi target sampai empat besar sehingga secara otomatis bisa lolos ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru pada 2015.[Liputan6.com]

Jepang Mulai "Berkeringat" Lihat Perkembangan Timnas U-19


Penampilan tim nasional Indonesia U-19 terus membaik dan bisa dibilang cukup memuaskan. Timnas Jepang U-19 pun dikabarkan mulai khawatir dengan performa "Garuda Muda".

Jepang adalah salah satu negara kuat dari Asia Timur dan salah satu peserta Piala Asia U-19 Oktober mendatang di Myanmar. Meski tidak satu grup, skuad "Samurai Biru" ternyata mengikuti perkembangan Timnas U-19.

"Dari beberapa tulisan yang saya baca, Jepang katanya juga sudah mulai "berkeringat" lihat penampilan kami," ujar pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri.

Indonesia akan menghadapi Myanmar dalam laga persahabatan awal pekan nanti. Ini merupakan ujicoba ke-19 bagi skuad Timnas U-19. Dari 18 laga hanya satu kekalahan yang mereka telan.

Permainan timnas pun masih mengandalkan penguasaan bola yang matang. Namun, Indra masih terus menekankan efektifitas bermain yang harus ditingkatkan.

"Sekarang belum. Nanti Agustus atau setelah tur di Valencia, Spanyol. Itu baru nampak permainan timnas atau corak timnas sebenarnya," tutur pelatih asal Sumatera Barat tersebut.

Meski penampilan Timnas U-19 saat ini sangat mengesankan. Ternyata, tersimpan rasa khawatir. Menurut Indra, saat ini progres Evan Dimas cs terlalu cepat.

"Dari pemain, pelatih, sampai semua ofisial maunya Piala Asia sudah mulai besok. Karena itu, kami harus mengatur program agar penampilan puncak anak-anak pas Oktober," beber Indra.

Indonesia akan menjalani dua laga ujicoba melawan Myanmar. Laga pertama bakal digelar pada hari Senin, 5 Mei 2014, lalu laga kedua pada hari Rabu, 7 Mei 2014. Rangkaian ujicoba ini jelang Piala Asia U-19 yang bergulir Oktober mendatang.[VIVAbola]

Indra Sjafri Enggan Remehkan Myanmar



Peluang tim nasional Indonesia U-19 memperoleh kemenangan dari Myanmar terbuka lebar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (5/5) malam.

Meski begitu, Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, enggan jewama. Apalagi, bukan kemenangan yang menjadi tujuannya.

Dikatakan Indra, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan pernah mengalahkan Myanmar dengan skor 2-1 di Piala AFF U-19 pada 2013.

"Hal tersebut, sebenarnya bukan ukuran kami mampu kembali meraih kemenangan. Kami ingin tim ini tampil lebih baik. Kami berharap, para pemain bisa fokus dan selalu siap menghadapi segala situasi yang ada," kata Indra.

Dilanjutkannya, mental bertanding Garuda Jaya- julukan Timnas Indonesia U-19- mengalami peningkatan. Hal tersebut, tidak lepas dari ujian dalam Tur Nusantara dan Tur Timur Tengah.

"Kepercayaan diri para pemain terus bertambah. Tren positif itu harus dipertahankan. Tantangan kami untuk menjaga kenyamanan ini amat besar. Kami masih memiliki beberapa bulan lagi waktu persiapan. Ke depannya, pasti akan lebih menguras emosi dan penuh godaan. Di sinilah kesiapan pemain akan lebih ditempa lagi," sambung Asisten Pelatih Timnas U-19.[Bola.net]

Indra Sjafri Bantah Jadi Pemandu Bakat


Nama pelatih Tim Nasional U-19, Indra Sjafri belakangan sangat laku dijadikan tamu untuk acara pembinaan sepak bola usia muda. Namun, Indra punya tugas utama menjadi pelatih di timnas U-19.

Itulah mengapa Indra membantah berita yang menyebutkan dirinya akan hadir dalam acara Loop Soccer Funfest yang digelar PT Telkomsel Indonesia. Ini merupakan ajang pencarian bibit pesepakbola dari pelbagai daerah. Dikatakan Indra, dirinya tidak mungkin meninggalkan pemusatan latihan yang merupakan tugas utama dari Badan Tim Nasional hingga event di Myanmar Oktober mendatang.

"Mereka (dari Telkomsel) memang pernah bertemu saya, punya rencana mengadakan turnamen, minta bantu untuk bikin tim scouting. Bukan kami yang scouting, karena saya bilang ke mereka saya harus konsentrasi penuh di timnas. Jadi berita itu tidak benar," ungkapnya.

Seperti diberitakan di sebuah harian, disebutkan PT Telkomsel menggandeng pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri untuk mencari bibit pesepakbola yang akan dididik menjadi atlet profesional. General Manager Sales and Customer Care Region Sulawesi, Hendro Tri Cahyono mengatakan pencarian bibit pesepakbola Indonesia itu merupakan bagian dari upaya PT Telkomsel dalam membawa bangsa ini menjadi negara yang maju.

Pencarian bakat pesepak bola ini akan dilakukan di 12 kota yakni Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Samarinda, Makassar, Manado dan Jayapura.

Hendro menyebutkan, pencarian bakat di 12 kota itu akan dimulai serentak di 12 kota dimana tim dari pelatih Indra Sjafri akan turun langsung mengamati dan memberikan penilaian terhadap bakat pesepakbola anak Indonesia. Bahkan dalam promosinya disebutkan, anak-anak yang berusia 12-17 tahun yang berminat menjadi bagian dari tim yang akan dididik oleh Indra Sjafri bisa mendaftarkan diri secara online melalui web www.loop.co.id.

Di tempat terpisah Direktur High Performance Unit (HPU) BTN, Demis Djamaoeddin menyatakan Badan Tim Nasional tidak pernah didatangi Telkomsel dalam konteks kegiatan tersebut. Sehingga BTN merasa tidak perlu menanggapi.

"Yang pasti Coach Indra tidak akan hadir. Karena semua kegiatan Timnas di semua level, dalam koordinasi BTN, dan BTN tidak pernah punya agenda kerjasama dengan Telkomsel dalam acara itu," ujar Demis.[Liputan6.com]

Myanmar Siapkan Strategi Khusus Lawan Timnas Indonesia U-19

Pelatih Timnas Myanmar U-19 Gerd Friedrich Horst mengaku timnya sudah siap menghadapi Timnas Indonesia U-19 pada laga uji coba di Stadion Utama Gelora BungKarno, Senayan, Jakarta, 5-7 Mei nanti. Ia menilai permainan timnya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Saya sangat senang bisa diundang sebagai tamu di sini. Indonesia memiliki orang-orang dan lingkungan yang ramah," kata Gerd dalam keterangan pers di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (4/5/2014) sore. "Menghadapi Indonesia nanti tidaklah mudah, mereka mampu bermain baik. Buktinya, kami sempat kewalahan saat berhadapan dengan mereka pada Piala AFF (2013) lalu."

Pada ajang Piala AFF 2013, September silam, Indonesia mengalahkan Myanmar dengan skor 2-1 di Stadion Tridarma, Gresik, Jawa Timur. Gerd mengaku timnya sangat sulit untuk menghadapi Indonesia.

"Karena Indonesia bermain di kandang dan para suporter dapat memberikan dukungannya," ucapnya. "Pada AFF lalu, saya akui sangat sulit memberikan instruksi pada anak asuh saya karena suara saya kalah keras dengan suara suporter."

Meski demikian, pada laga ini Gerd sangat yakin anak asuhnya dapat memberikan permainan yang menarik untuk ditonton. Ia sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi serangan Evan Dimas dan kawan-kawan.

"Bermain di kandang lawan tentunya akan sangat sulit, tapi kami harus tetap fokus dan yakin karena kami sudah pernah melawan mereka sebelumnya," ucapnya. "Kami akan menurunkan 11 pemain terbaik pada laga ini karena kami ingin hasil yang maksimal. Kami akan menerapkan cara bermain kolektif untuk menghadapi Indonesia."[Liputan6.com]

Lawan Myanmar, Indra Sjafri Mainkan Komposisi Pemain Berbeda


Timnas Indonesia U-19 akan menjamu Timnas Myanmar U-19 dalam laga uji coba yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 5 dan 7 Mei nanti. Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafrie mengatakan akan menurunkan komposisi pemain berbeda dalam laga ini

"Strategi kurang lebih sama dengan yang selama ini dilihat, penguasaan bola menjadi utama. Ya seperti menghadapi Korea Selatan waktu itu," kata Indra dalam keterangan pers di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (4/5/2014).

"Yang jelas, karena selama ini kami sedang merampungkan komposisi pemain, maka komposisinya akan berbeda dari tur Nusantara lalu."

Saat menghadapi Korea Selatan pada kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Oktober 2013 lalu, skuat Garuda Jaya menang 3-2 lewat hat-trick kapten Evan Dimas Darmono. Hal inilah yang membuat Indra ingin mengulang sukses yang diraih anak-anaknya.

Selain itu, skuat Garuda Jaya juga tengah percaya diri usai meraih hasil positif pada tur Nusantara dan Timur Tengah. "Kami yakin dengan apa yang sudah kami lakukan selama ini, kami bisa lebih baik dari mereka," ucap Indra.

"Kami juga mohon dukungan doa dari masyarakat Indonesia agar tetap mendukung kami untuk meraih hasil positif. Dengan banyaknya doa dari masyarakat, saya yakin kami bisa mengalahkan Myanmar."[Liputan6.com]

Sabtu, 03 Mei 2014

Pemulangan Pemain Timnas U-19 Bukan yang Terakhir


Pelatih tim nasional U-19 Indra Sjafri memulangkan dua striker dan satu bek. Ketiga pemain itu harus tersisih karena dinilai tidak bisa bersaing dengan pemain lain di posisinya masing-masing.

Dua striker yang dipulangkan itu adalah Sukarno Andi Wijaya dan Reza Pahlevi. Sedangkan pemain belakang yang tidak bisa melanjutkan seleksi adalah Hamdan Zamzami.

Sukarno dan Zamzami merupakan pemain yang sebelumnya diundang seleksi dari hasil Tur Nusantara. Sementara Reza Pahlevi pemain yang sudah bergabung sejak pemusatan latihan tahap pertama.

"Jadi, pemain hasil pantauan Tur Nusantara hanya Martinus Novianto yang masih mendapatkan kesempatan untuk melakukan seleksi. Sementara pemain lama yang harus pulang adalah Reza Pahlevi," kata Indra melalui rilis yang disebarkan Badan Tim Nasional.

Pelatih asal Sumatera Barat itu mengatakan tolok ukur tim pelatih untuk menentukan proses promosi degradasi pemain sama seperti biasanya. Yaitu mencakup faktor fisik, mental, kemampuan taktik, dan skill.

"Pemulangan pemain ini bukan yang terakhir. Tim Masih akan memulangkan lagi beberapa pemain yang tidak kompetitif," tutur Indra.[REPUBLIKA.CO.ID]

3 Pemain Timnas U-19 Dicoret, Maldini Pali Sedih


Pemain sayap Timnas Indonesia U-19, Maldini Pali merasa sangat kehilangan tiga rekan timnya yang baru saja dicoret oleh pelatih Indra Sjafri dari skuad Garuda.

Pada Sabtu (3/5/2014) siang, pelatih berusia 51 tahun tersebut telah memutuskan untuk mencoret tiga pemain, yakni Sukarno Andi Wijaya asal Persewangi, M Hamdan Zamzami dari PSS Sleman dan Reza Pahlevi Sitorus dari PSDS Deli Serdang.

Ketiga pemain tersebut dicoret dari skuad Garuda karena dinilai oleh tim pelatih tidak bisa menyaingi kondisi fisik, teknik, intelejensi dan mental pemain Timnas U-19 lainnya.

"Saya sangat kehilangan mereka. Sebab, kami sudah lama bersama. Namun, itu semua merupakan kewenangan pelatih," ucap Maldini saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno Sabtu malam.

Meski pernah menjuarai Piala AFF dan meloloskan Indonesia ke Piala Asia U-19, posisi Maldini di skuad Timnas U-19 pun belum aman. Pasalnya, Indra hanya akan membawa 23 pemain di Piala Asia U-19 pada tanggal 9 hingga 23 Oktober mendatang.

Pria berusia 19 tahun itu masih harus bersaing dengan Yabes Roni Malaifani, Ilham Udin Armayn, Dinan Javier hingga Dimas Drajad untuk satu tempat di posisi sayap.

"Persaingan di tim sangat berat, apa lagi untuk satu tempat di posisi utama. Namun saya harus optimistis bisa mendapat tempat," tutup pemain bernomor punggung 15 tersebut.[INILAHCOM]

Kelemahan Timnas U-19 Selama Tour Timur Tengah Coba Dikikis


Tim nasional Indonesia U-19 menjalani latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/5/2014) malam. Latihan merupakan bagian dari persiapan untuk menghadapi Myanmar dalam pertandingan uji coba internasional pada Senin besok.

Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengatakan dalam sesi latihan dia berupaya mengikis titik-titik lemah anak asuhnya yang dilihat berdasarkan hasil evaluasi tur ke Timur Tengah pada bulan April lalu.

“Periodisasi latihan diterjemahkan dengan tahunan, bulanan, dan ini latihan harian. Latihan harian apa yang menjadi evaluasi di Timur Tengah kemarin itu diperbaiki,” ujar pelatih kelahiran Sumatera Barat.

Sebanyak 29 pemain mengikuti sesi latihan tersebut. Sebelumnya pada latihan pagi, Indra Sjafri mencoret tiga pemain, yaitu Muhamad Hamdan Zamzani dari PSS, Sukarno Andi Wijaya (Persewangi Banyuwangi) dan Reza Pahlevi Sitorus (PSDS Deli Serdang).

“Satu pemain yang kita coret yaitu, Reza Pahlevi. Kita anggap tidak memenuhi keinginan. Kita sudah memberikan kesempatan dua sampai tiga bulan, tetapi stagnan,” kata Indra Sjafri.[TRIBUNNEWS.COM]

Kemenangan Bukan Target Utama di Laga Uji Coba Timnas U-19



Tim nasional Indonesia U-19 menjamu Myanmar U-19 dalam pertandingan uji coba internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (5/5/2014).

Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku setiap pertandingan uji coba kemenangan bukan sesuatu yang dicari.
Namun, dia berupaya menjaga performa skuat Garuda Jaya untuk mencapai performa puncak pada ajang Piala Asia U-19 di Myanmar pada 9-23 Oktober 2014.

“Besok laga uji coba ke-19 kali. Kita sudah belajar dari sesi latihan yang telah dibuat dan para pemain belajar dari laga uji coba,” kata Indra dalam sesi latihan di SUGBK, Sabtu (3/5/2014).
“Kami menjaga jangan tim progresnya cepat, tetapi bagaimana pada bulan Oktober mencapai peak performance,”.

“Jangan kita selalu berharap setiap uji coba selalu menang, tetapi yang penting progres tim harus berjalan baik dan jangan terlalu lambat dan jangan terlalu cepat,”.

Sebanyak 29 pemain mengikuti sesi latihan tersebut. Sebelumnya pada latihan pagi, Indra Sjafri mencoret tiga pemain, yaitu Muhamad Hamdan Zamzani dari PSS, Sukarno Andi Wijaya (Persewangi, Banyuwangi) dan Reza Pahlevi Sitorus (PSDS Deli Serdang).

Menurut Indra Sjafri, semua pemain dalam kondisi sehat dan siap bertanding. “Pemain sangat fit dan mereka siap bermain pada hari senin,” ujar Indra.[TRIBUNNEWS.COM]

3 Pemain Timnas U-19 yang Dicoret Indra Sjafri


Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, telah memutuskan tiga pemain yang akan dicoret dari skuadnya. Tiga pemain itu dicoret karena aspek teknis dan mental.

Sebelum pertandingan uji coba melawan Timnas Myanmar U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (5/5/2014), Indra pernah mengatakan kalau dirinya akan melakukan pencoretan pemain.

Pada Sabtu (3/5/2014), pelatih berusia 51 tahun tersebut telah memutuskan untuk mencoret tiga pemain, yakni Sukarno Andi Wijaya asal Persewangi, M Hamdan Zamzami dari PSS Sleman dan Reza Pahlevi Sitorus dari PSDS Deli Serdang.

Ketiga pemain tersebut merupakan pemain yang didapat Indra saat Timnas U-19 melakukan laga uji coba yang bertajuk Tur Nusantara sejak bulan Februari hingga Maret lalu.

Tolok ukur yang digunakan pelatih dalam hal pencoretan pemain adalah aspek teknis dan mental. Indra hanya ingin mempertahankan pemain yang mempunyai kemampuan fisik, teknik, intelejensi dan mental bagus.

"Promosi dan degradasi merupakan sesuatu yang biasa dalam pemusatan latihan. Nanti pada akhirnya tim ini juga akan menciut lagi. Tim pelatih pasti akan memulangkan lagi beberapa pemain yang tidak kompetitif," jelas Indra.

Timnas U-19 akan menghadapi Piala Asia U-19 pada tanggal 9 hingga 23 Oktober mendatang. Nantinya hanya akan 23 pemain yang akan dibawa pelatih asal Sumatera Barat itu ke Myanmar.

Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan ditargetkan PSSI dan Badan Tim Nasional untuk mencapai empat besar di Piala Asia U-19. Jika bisa menembus empat besar, maka secara otomatis akan lolos ke putaran Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun 2015.[INILAHCOM]